
JEMBER, antv7 – Wakil Direktur Keuangan dan Pelayanan Umum RSUD dr. Soebandi Jember, Deni, menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah pasien akibat program Universal Health Coverage (UHC) membuat layanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit sempat kewalahan. Antusiasme warga Kabupaten Jember untuk berobat di rumah sakit pemerintah melonjak signifikan sejak program tersebut diberlakukan. “Semenjak pelayanan UHC berjalan, antusias warga meningkat tajam, sehingga IGD sempat kewalahan karena keterbatasan tenaga dan tempat tidur,” ungkap Deni kepada awak media.
Menurut Deni, kondisi di IGD tetap terpantau meskipun jumlah pasien melonjak. Rumah sakit memastikan tidak ada pasien yang ditolak. “Meskipun penuh, pelayanan tetap berjalan. Pasien baru tetap kami layani, sementara pasien lama kami geser ke ruang tunggu rawat jalan agar tetap mendapat perawatan,” ujarnya. Langkah tersebut diambil agar penanganan pasien darurat bisa tetap cepat dilakukan sambil menunggu tempat tidur rawat inap tersedia.
Deni menyebutkan, beberapa hari lalu terdapat sekitar 30 pasien yang harus menunggu tempat tidur rawat inap. Namun setelah dilakukan berbagai penyesuaian, jumlahnya kini berkurang signifikan. “Kemarin sempat 30 pasien menunggu, alhamdulillah sekarang tinggal sekitar 12 pasien. Kami terus berupaya agar tidak ada pasien yang terlalu lama menunggu,” katanya.
Sebagai solusi jangka panjang, RSUD dr. Soebandi berencana mengoptimalkan bangunan baru yang belum rampung. Gedung empat lantai tersebut diproyeksikan mampu menambah hingga 40 tempat tidur baru. “Jika bangunan itu selesai, Insya Allah bisa menampung tambahan 40 tempat tidur. Namun karena keterbatasan anggaran, kami berharap ada dukungan dari Pemkab Jember atau investor agar pembangunan bisa segera diselesaikan,” jelasnya.
Deni menambahkan, untuk menyelesaikan pembangunan fisik dan melengkapi alat medis di gedung baru, dibutuhkan anggaran sekitar Rp47 miliar. “Total kebutuhan sekitar 47 miliar rupiah, meliputi penyelesaian fisik dan pengadaan alat medis agar bisa segera operasional,” tutupnya. Pihak rumah sakit berharap upaya ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi lonjakan pasien di masa mendatang.
( syahroni)