
Jember, antv7.com — Kepala Sekolah SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember, Drs. Sutopo, menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya terus berkomitmen menjalankan pembelajaran mendalam sesuai arahan Kementerian Pendidikan. Dana BOS Kinerja yang diterima sekolah dimanfaatkan secara optimal, terutama untuk peningkatan kompetensi guru. “Hampir 90 persen digunakan untuk pelatihan guru, termasuk tiga guru plus satu tim coding komputer. Semua diarahkan untuk memperkuat penerapan visi dan misi sekolah yang selaras dengan pembentukan karakter,” ungkap Sutopo.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembentukan karakter menjadi fokus utama di SMPN 1 Ajung. Melalui program keagamaan seperti salat duha dan zuhur berjamaah setiap hari, serta kegiatan “Sabtu Bersih” atau Saber Pungli (Sabtu Bersih dan Gotong Royong), seluruh warga sekolah — mulai dari kepala sekolah, guru, hingga siswa — ikut terlibat aktif menjaga kebersihan dan menumbuhkan semangat gotong royong. “Kami ingin menanamkan karakter beriman, peduli lingkungan, dan tanggung jawab sosial. Walaupun sekolah kami sederhana, kami ingin tampil bersih, rapi, dan penuh semangat kebersamaan,” ujarnya.
Dalam penerapan disiplin, Sutopo menekankan pendekatan yang humanis tanpa kekerasan. Setiap siswa yang terlambat tiga kali akan dipanggil bersama orang tua untuk mencari solusi. “Kami tidak menghukum, tetapi membangun komunikasi. Kadang masalahnya bukan di anak, tapi di orang tua. Dengan komunikasi terbuka, solusi bisa ditemukan bersama,” tuturnya.
Selain itu, Sutopo juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi (IT) dalam pembelajaran. Sekolah saat ini sedang memperluas jaringan internet ke seluruh kelas dengan sistem akses terbatas menggunakan username dan password agar pemanfaatan ponsel tetap terkendali. “HP boleh digunakan hanya saat pembelajaran sesuai arahan guru. Kalau digunakan tanpa izin, akan disita dan orang tua dipanggil untuk mengambilnya. Kami ingin anak-anak belajar menggunakan teknologi dengan bijak,” jelasnya.
Sutopo menutup dengan apresiasi terhadap dukungan luar biasa dari para orang tua siswa. Komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid berjalan baik melalui pertemuan rutin minimal tiga kali setahun. “Kolaborasi sekolah, guru, siswa, dan orang tua adalah kunci sukses pembentukan karakter dan kualitas pendidikan di SMPN 1 Ajung,” pungkasnya.
Pewarta: erman